PALI - Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Serampuh gelar unjuk rasa di halaman Kantor Bupati PALI, Selasa 27 Mei 2025
Unjuk rasa tersebut dilakukan guna menuntut kejelasan serta kepastian hukum terkait kasus keracunan massal 173 siswa pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
LSM Serampuh menilai bahwa kegaduhan soal penyebab keracunan massal itu seolah masih menjadi pertanyaan besar ditengah masyarakat.
Salah satu massa aksi menyampaikan bahwa Bupati PALI harus segera menurunkan tim investigasi guna mengusut kejelasan terkait hasil laboratorium yang belakangan ini tengah menjadi perbincangan.
"Kami ingin pemerintah hadir dalam menyelesaikan persoalan ini,"ujar salah satu massa aksi dalam orasinya.
Selain itu, pihaknya juga menuntut pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan terhadap berjalannya program makan bergizi gratis di Kabupaten PALI, agar peristiwa serupa tidak terulang dikemudian hari.
Dari pantauan awak media, Soni Tornado Ketua LSM Serampuh meradang ditengah aksi massa usai pihaknya merasa tidak direspon oleh pemerintah daerah saat menyampaikan aspirasi di halaman Kantor Bupati PALI tersebut.
Bahkan, dalam orasinya Soni menyebut pemerintah Kabupaten PALI saat ini tidak bertanggungjawab terhadap rakyat.
"Kalau aspirasi kami hari ini tidak diterima, artinya pemerintah saat ini tidak peduli dengan tuntutan rakyat,"tegasnya.
Lebih lanjut, seolah sampaikan Mosi tidak percaya terhadap pemerintah daerah, Ketua LSM Serampuh itu menegaskan bahwa pihaknya akan mengajak elemen masyarakat untuk membuat petisi guna membentuk presidium pemerintahan baru di Kabupaten PALI.
"kami pastikan akan membentuk presidium pemerintahan baru, untuk mengurus 59,3 persen masyarakat yang tidak memilih pasangan Asgianto-Iwan Tuaji,"pungkasnya. (Red)