Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

" NAAS" DI DUGA PULUHAN SISWA SD DI PALI KERACUNAN MAKANAN GIZI GRATIS (MBG), Wakil Ketua DPRD PALI Desak Evaluasi Total Program MBG di PALI

Senin, 05 Mei 2025 | Mei 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-05T14:02:29Z


Pali. spectrum.com – Sungguh tragis Insiden keracunan masal yang dialami siswa di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis pada Senin (5/5/2025), mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, SH MH.


Ia mendesak pemerintah pusat dan Badan Gizi Nasional untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.


Firdaus yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPW Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumsel itu menilai, program makan bergizi gratis adalah inisiatif yang sangat baik, namun harus dipersiapkan dengan matang agar tidak menimbulkan dampak negatif seperti kejadian yang baru saja terjadi.


“Program ini menyangkut kesehatan anak-anak bangsa. Maka tidak boleh ada celah, apalagi sampai menyebabkan keracunan massal. Pemerintah dan Badan Gizi Nasional harus mengevaluasi secara menyeluruh,” tegas Firdaus.


Ia juga menyampaikan kekhawatirannya yang mendalam terkait dampak kejadian ini terhadap keselamatan dan masa depan generasi penerus bangsa.


“Ini bukan sekadar program makan siang biasa. Ini menyangkut nyawa dan masa depan anak-anak kita. Bukannya gizi yang didapat, malah penyakit yang datang. Ini sangat memprihatinkan,” ujarnya dengan nada serius. 


Lebih lanjut, politisi Partai Demokrat ini menyoroti peran penting Badan Gizi Nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab menyiapkan instrumen dapur dalam program ini.


“Menurut saya, badan tersebut harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang komprehensif. Mulai dari pemilihan bahan makanan, proses memasak, hingga distribusi ke sekolah-sekolah. Semua harus terjamin higienis dan aman,” sambungnya.


Firdaus berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk semua pihak agar ke depan tidak ada lagi insiden serupa.


Ia juga meminta agar pihak terkait segera mengusut tuntas penyebab keracunan dan memastikan penanganan maksimal terhadap para siswa yang terdampak. 


"Sebagai wali murid dan masyarakat biasa kami sangat menyambut baik Program ini tapi, dengan kondisi yang terjadi saat ini justru membuat kami merasa takut dan khawatir. 

Seharusnya program ini memberikan gizi yang cukup bagi anak-anak kami bukannya keracunan seperti saat ini", ujar salah seorang wali murid yang namanya enggan di sebutkan. 


Kami juga berharap Pemerintah Kabupaten PALI  dan Aparat Penegak Hukum harus turun tangan untuk memastikan penyebab dari permasalahan ini dan kami juga meminta tanggung jawab dari pihak Badan Gizi serta penyedia jika prihal ini benar disebabkan karens mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis, Tutupnya. 


Plt. Direktur RSUD Talang Ubi, Dr. Davied Arja, mengungkapkan bahwa jumlah pasti pasien masih didata lantaran banyaknya pasien yang datang dalam waktu bersamaan.


“Untuk jumlah pasien lagi kami data, maklum tadi langsung serentak masuk. Jadi masih dalam proses pendataan,” ujarnya kepada wartawan.


Terkait penyebab keracunan, Davied menyebut pihak rumah sakit masih menunggu hasil uji laboratorium dari Palembang.


“Gejala yang dikeluhkan adalah muntah, sakit perut, dan pusing,” tambahnya.


Sementara itu, pihak penyedia makanan program MBG, melalui perwakilannya Almarizan, menyatakan belum mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.


“Hari ini kami menyediakan menu ikan tongkol dan sayuran. Pendistribusian makanan dilakukan sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Proses memasak dimulai pukul 00.00 dini hari, sesuai instruksi pengawas program,” jelasnya.


Menurut Almarizan, hingga kini baru satu sekolah yang dilaporkan terdampak, yakni SD Negeri 28 Talang Ubi. Padahal, tahap awal program MBG ini menyasar 22 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA di Kecamatan Talang Ubi. (Red)


×
Berita Terbaru Update